KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas “Laporan akhir,
Dasar-Dasar Transportasi” tentang PERTAKSIAN.
Dengan saling bekerjasama antar anggota kelompok 2, demi menyusun laporan ini
dengan baik.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan akhir kelompok 2
“Dasar – Dasar Trasportasi” ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami
mengharapkan masukan kritik dan juga saran yang dapat membangun dari seluruh
pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Demikianlah laporan ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami
mohon maaf dan sebelumnya kami
mengucapkan terima kasih.
Padang, 31 Oktober 2012
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................. i
Halaman pengesahan................................................................... ii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................. 1
BAB II
Pembahasan
Perumusan masalah.............................................................. 2
BAB III
Tinjauan
Pustaka
A. Landasan teori................................................................. 3
B. Pemecahan masalah......................................................... 3
Daftar pustaka...................................................................... 5
Lampiran
A. Lampiran 1...................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Transportasi merupakan saran yang dibutuhkan banyak
orang sejak jaman dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam
bentuk angkutan. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang
dan/ atau barang yang peruntukannya untuk umum atau pribadi. Mengenai jalurnya
bisa melalui udara seperti pesawat terbang, laut atau perairan seperti kapal
atau perahu, dan darat seperti mobil, pedati dan sebagainya.
Perkembangan zaman mengakibatkan
perkembangan alat angkut menjadi lebih modern. Tak salah jika banyak tuntutan
para pengembang zaman dengan inginnya memiliki kepuasan dalam pelayanan. Salah
satu pelayanan yang dituntut para pengembang zaman atau pengguna ini adalah
kenyamanan dalam bertransportasi.
Tak sedikit moda transportasi yang
menjanjikan kenyamanan dan kemudahan para pengguna. Alat angkutan umum menjadi
transportasi yang banyak diminati. Selain murah, pengguna juga bisa menjadikan
alat angkutan ini seperti kendaraan pribadi, taksi misalnya.
Taksi adalah angkutan dengan menggunakan
mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus, memenuhi syarat-syarat teknis,
dilengkapi dengan argometer, untuk melayani angkutan dari pintu ke pintu (door to door) dalam wilayah operasi
tertentu.
Di Indonesia, kebanyakan dari pengguna
taksi ini berasal dari kalangan menengah keatas. Disebabkan tarif yang
disediakan saat menggunakan angkutan ini. Tarif yang diberikan akan sesuai dari
fasilitas yang dibutuhkan. Kenyamanan saat bertransportasi, angkutan umum
serasa kendaraan pribadi dengan supirnya dan diantar sampai tujuan.
Namun tak banyak taksi yang sesuai
dengan yang diharapkan. Saling rebut penumpang membuat pengguna merasa
terganggu adalah salah satu faktornya. Apalagi akhir-akhir ini banyak
diberitakan tentang ketidaknyamanan dalam menggunakan transportasi ini,
terutama di Indonesia. Hal ini diperlukan pengawasan ketat terhadap perusahaan
pertaksian.
B.
Tujuan
Pengutamaan kebutuhan pelayanan taksi
Meningkatkan kualitas
BAB II
PEMBAHASAN
Perumusan Masalah
Kasus pelecehan
artis pendatang baru oleh supir taksi yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini
membuat aparat yang bersangkutan harus bekerja keras menuntaskan masalah ini.
Kejadian ini membuktikan lalainya pemerintah dalam menyikapi kebijakan
undang-undang yang telah dibuat.
Seperti dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
menyatakan bahwa lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian dari sistem
transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan angkutan
jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah.
Namun
undang-undang ini masih belum nampak diindahkan oleh beberapa pihak. Sehingga
kewaspadaan dari diri sendiri adalah modal utama dari sebuah keselamatan.
Banyaknya
kejadian yang terjadi di taksi. Selain pelecehan, pencurian pun juga banyak
ditemui. Hal ini pun salah satu faktor rendahnya tingkat kenyamanan taksi. Yang
menimbulkan kurangnya peminat taksi. Sehingga tak banyak yang menuduh
pemerintahlah sumber utama dari ketidaknyamanan tersebut. Jika dihitung-hitung,
bukan hanya pemerintah yang kurang sigap, namun perusahaan pertaksian yang
harus menata kembali sistem kerja dari angkutan ini.
BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Landasan Teori
Angkutan Taksi adalah angkutan dengan
menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus, memenuhi
syarat-syarat teknis, dilengkapi dengan argometer, untuk melayani angkutan dari
pintu ke pintu (door to door) dalam wilayah operasi tertentu.
Kondisi dan permasalahan pertaksian
dalam penyelenggaraan transportasi taksi adalah belum tersedianya SPM (Standar
Pelayanan Minimum) sebagai alat ukur kinerja dan pelayanan taksi, belum ada
aturan yang jelas yang mengenai lisensi izin operasi taksi, belum
tersosialisasinya upaya Pemerintah dalam mengawasi tarif taksi dan belum adanya
sistem integrasi antara moda taksi (yang berpotensi sebagai feeder) terhadap
layanan angkutan umum lainnya.
Tujuan dari taksi adalah terwujudnya
moda taksi sebagai angkutan yang handal dan nyaman menyerupai kendaraan
pribadi, sebagai alternatif layanan angkutan umum. Pemerintah berkewajiban
untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat pelayanan angkutan Taksi yang
dievaluasi setiap tahun. Masyarakat turut terlibat dalam menilai tingkat
pelayanan transportasi taksi secara aktif maupun pasif.
Indikator pelayanan transportasi taksi
meliputi :
·
Kenyamanan
(dimensi yang layak dan tersedianya pendingin ruang, sistem informasi, media
audio dan visual);
·
Keamanan
(jumlah dan angka kecelakaan, terutama yang melibatkan kendaraan taksi); dan
·
Tingkat
dan kadar polusi akibat bahan bakar yang digunakan.
B.
Pemecahan masalah
Maraknya pelecehan dan perampokan
di dalam taksi membuat pemerintah melalui Kementerian Perhubungan langsung
menyusun pedoman SPM operasional taksi, diharapkan hal itu dapat diminimalisir
kejadian yang serupa, juga untuk meningkatkan profesionalisme dan pelayanan
operator taksi.
Hal itu diungkapkan oleh bagian
Humas Kemenhub. “Saat ini SPM-nya sedang disusun,” ungkap staf Humas Kemenhub
Rio Susatyo.
Walau pun berbagai keamanan telah
ditingkatkan, namun jika ada saja beberapa orang yang tidak mengindahkannya
korban-korban selanjutnya akan tetap ada. Agar berkurangnya kejadian ini, bagi
penumpang wanita diharapkan bisa lebih mewaspadai diri. Bahkan banya tips-tips
aman bagi kaum hawa.
Berikut ini adalah tips aman naik taksi
bagi wanita dari Polda Metro Jaya:
1.
Pilihlan
perusahaan taksi yang kredibel dan dapat dipercaya.
2.
Agar
lebih aman, diimbau untuk memesan taksi via telepon melalui operator perusahaan
taksi tersebut. Hal ini agar perusahaan taksi itu bisa mencatat dengan jelas
identitas si pemesan maupun sopir yang akan menjalankan taksi tersebut.
3.
Bila
terpaksa menyetop langsung di jalan, pastikan menunggu di tempat yang aman.
Perhatikan dengan seksama logo perusahaan taksi sehingga tidak terkecoh dengan
warna taksi.
4.
Pastikan
mencatat data-data taksi seperti pelat nomor kendaraan, nomor pintu dan nama
taksi serta sopirnya. Informasikan lebih dulu data-data tersebut ke keluarga
atau teman terdekat.
5.
Hindari tertidur di dalam taksi dan telepon
keluarga atau orang terdekat Anda untuk menginformasikan identitas taksi dan
pengemudinya dengan suara keras dan bisa didengar sopir. Hal ini untuk
mengurungkan niat jahat pengemudi.
6.
Setelah
masuk ke dalam taksi, periksa foto sopir yang tertera pada tanda pengenal
dengan wajah sopir itu sendiri. Bila dimungkinkan, cek seragam sopir taksi
tersebut. Catatlah nomor Kartu Tanda Pengemudi. Karena bisa saja identitas
sopir berbeda dengan pengemudi aslinya. Ini artinya taksi itu dikemudikan oleh
sopir tembak.
7.
Bila
sopir tiba-tiba menepikan taksinya dengan tiba-tiba, tegur dan laranglah sopir
itu. Kalau alasannya bannya kempes mintalah menepi di tempat yang ramai.
8.
Apabila
sopir taksi berhenti mendadak, penumpang harus segera keluar dari taksi, jangan
pernah berada di dalam taksi pada saat berhenti, baik dengan alasan ban bocor
atau alasan lainnya. Biasanya sopir taksi bekerja sama dengan komplotannya yang
berada di belakang. Dalam waktu singkat, komplotannya langsung masuk taksi dan
menodong korban.
9.
Perhatikan
reaksi sopir melalui spion. Jika terlalu sering melihat spion, Anda patut
curigai karena bisa saja sopir tersebut berniat jahat.
10.
Jika
Anda menjadi korban kejahatan, hubungi call center polisi di 112 atau kirim
pesan singkat ke 1717.
11.
Sebaiknya
meminta sopir untuk membuka bagasi belakang terlebih dahulu. Perhatikan apa
yang ada di dalam bagasi tersebut. Karena salah satu modus perampokan adalah
dengan bersembunyi di dalam bagasi taksi.
12.
Jangan
menggunakan taksi yang berkaca gelap dan jangan menggunakan taksi yang nopolnya
dilumuri cat gemuk (oli).
DAFTAR
PUSTAKA
Undang-Undang
Nomor 22. 2009. Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
Lampiran 1
Hasil
diskusi
Pelayanan taksi di Indonesia khususnya
di kota Padang, mendapatkan penilaian kurang baik dalam pelayanannya. Namun
dalam regulasinya, taksi di kota Padang mengalami peningkatan cukup baik. Namun
sebaik apa pun regulasinya, jika pelayanan yang diberikan kurang baik tidak
akan berdampak memuaskan pada penumpang.
Kota Padang sendiri memiliki pertaksian
yang berada pada tingkat Legalisasi dan Konsolidasi. Pada tahap ini,
taksi-taksi gelap tersebut sudah lebih baik kondisinya, karena sudah memiliki
bentuk perusahaan yang jelas, lebih resonsif terhadap regulasi, SPM terpenuhi,
sehingga kondisi keamanan dan keselamatan lebih terjamin.
Lain halnya di negara besar seperti
Jepang yang memiliki tarif tinggi namun menutupinya dengan tingkat kualitas
yang tinggi. Seperti kenyamanan saat menggunakannya, ketepatan waktu saat tiba
di tujuannya, pelayanan sistem buka tutup pintu yang membuat penumpang layaknya
seorang raja.
Kesimpulan, angkutanmu cermin negaramu. Jika sistem perangkutan dari negara itu
kurang baik, maka mencerminkan sifat negaranya yang masih belum bisa dikatakan
baik secara sistemnya. Jika sistem perangkutan bisa berubah sedikit lebih baik,
maka perubahan pada negara kita bisa menuju ke yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar