Rabu, 21 November 2012

Laporan Pertaksian (Taksi)


KATA  PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas “Laporan akhir, Dasar-Dasar Transportasi” tentang PERTAKSIAN. Dengan saling bekerjasama antar anggota kelompok 2, demi menyusun laporan ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan akhir kelompok 2 “Dasar – Dasar Trasportasi” ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan masukan kritik dan juga saran yang dapat membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan laporan ini.
            Demikianlah laporan ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf  dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.



Padang, 31 Oktober 2012







DAFTAR ISI

        Kata pengantar............................................................................. i
        Halaman pengesahan................................................................... ii
BAB 1
Pendahuluan
A.   Latar belakang................................................................. 1
B.   Tujuan............................................................................. 1
BAB II
Pembahasan
               Perumusan masalah.............................................................. 2
BAB III
Tinjauan Pustaka
A.   Landasan teori................................................................. 3
B.   Pemecahan masalah......................................................... 3

        Daftar pustaka......................................................................              5
Lampiran
A.   Lampiran 1...................................................................... 6


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Transportasi merupakan saran yang dibutuhkan banyak orang sejak jaman dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang dan/ atau barang yang peruntukannya untuk umum atau pribadi. Mengenai jalurnya bisa melalui udara seperti pesawat terbang, laut atau perairan seperti kapal atau perahu, dan darat seperti mobil, pedati dan sebagainya.
Perkembangan zaman mengakibatkan perkembangan alat angkut menjadi lebih modern. Tak salah jika banyak tuntutan para pengembang zaman dengan inginnya memiliki kepuasan dalam pelayanan. Salah satu pelayanan yang dituntut para pengembang zaman atau pengguna ini adalah kenyamanan dalam bertransportasi.
Tak sedikit moda transportasi yang menjanjikan kenyamanan dan kemudahan para pengguna. Alat angkutan umum menjadi transportasi yang banyak diminati. Selain murah, pengguna juga bisa menjadikan alat angkutan ini seperti kendaraan pribadi, taksi misalnya.
Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus, memenuhi syarat-syarat teknis, dilengkapi dengan argometer, untuk melayani angkutan dari pintu ke pintu (door to door) dalam wilayah operasi tertentu.
Di Indonesia, kebanyakan dari pengguna taksi ini berasal dari kalangan menengah keatas. Disebabkan tarif yang disediakan saat menggunakan angkutan ini. Tarif yang diberikan akan sesuai dari fasilitas yang dibutuhkan. Kenyamanan saat bertransportasi, angkutan umum serasa kendaraan pribadi dengan supirnya dan diantar sampai tujuan.
Namun tak banyak taksi yang sesuai dengan yang diharapkan. Saling rebut penumpang membuat pengguna merasa terganggu adalah salah satu faktornya. Apalagi akhir-akhir ini banyak diberitakan tentang ketidaknyamanan dalam menggunakan transportasi ini, terutama di Indonesia. Hal ini diperlukan pengawasan ketat terhadap perusahaan pertaksian.


B.     Tujuan
Pengutamaan kebutuhan pelayanan taksi
Meningkatkan kualitas



BAB II
PEMBAHASAN

Perumusan Masalah
Kasus pelecehan artis pendatang baru oleh supir taksi yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini membuat aparat yang bersangkutan harus bekerja keras menuntaskan masalah ini. Kejadian ini membuktikan lalainya pemerintah dalam menyikapi kebijakan undang-undang yang telah dibuat.
Seperti dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah.
Namun undang-undang ini masih belum nampak diindahkan oleh beberapa pihak. Sehingga kewaspadaan dari diri sendiri adalah modal utama dari sebuah keselamatan.
Banyaknya kejadian yang terjadi di taksi. Selain pelecehan, pencurian pun juga banyak ditemui. Hal ini pun salah satu faktor rendahnya tingkat kenyamanan taksi. Yang menimbulkan kurangnya peminat taksi. Sehingga tak banyak yang menuduh pemerintahlah sumber utama dari ketidaknyamanan tersebut. Jika dihitung-hitung, bukan hanya pemerintah yang kurang sigap, namun perusahaan pertaksian yang harus menata kembali sistem kerja dari angkutan ini.


BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Landasan Teori
Angkutan Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus, memenuhi syarat-syarat teknis, dilengkapi dengan argometer, untuk melayani angkutan dari pintu ke pintu (door to door) dalam wilayah operasi tertentu.
Kondisi dan permasalahan pertaksian dalam penyelenggaraan transportasi taksi adalah belum tersedianya SPM (Standar Pelayanan Minimum) sebagai alat ukur kinerja dan pelayanan taksi, belum ada aturan yang jelas yang mengenai lisensi izin operasi taksi, belum tersosialisasinya upaya Pemerintah dalam mengawasi tarif taksi dan belum adanya sistem integrasi antara moda taksi (yang berpotensi sebagai feeder) terhadap layanan angkutan umum lainnya.
Tujuan dari taksi adalah terwujudnya moda taksi sebagai angkutan yang handal dan nyaman menyerupai kendaraan pribadi, sebagai alternatif layanan angkutan umum. Pemerintah berkewajiban untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat pelayanan angkutan Taksi yang dievaluasi setiap tahun. Masyarakat turut terlibat dalam menilai tingkat pelayanan transportasi taksi secara aktif maupun pasif.
Indikator pelayanan transportasi taksi meliputi :
·         Kenyamanan (dimensi yang layak dan tersedianya pendingin ruang, sistem informasi, media audio dan visual);
·         Keamanan (jumlah dan angka kecelakaan, terutama yang melibatkan kendaraan taksi); dan
·         Tingkat dan kadar polusi akibat bahan bakar yang digunakan.


B.     Pemecahan masalah
Maraknya pelecehan dan perampokan di dalam taksi membuat pemerintah melalui Kementerian Perhubungan langsung menyusun pedoman SPM operasional taksi, diharapkan hal itu dapat diminimalisir kejadian yang serupa, juga untuk meningkatkan profesionalisme dan pelayanan operator taksi.
Hal itu diungkapkan oleh bagian Humas Kemenhub. “Saat ini SPM-nya sedang disusun,” ungkap staf Humas Kemenhub Rio Susatyo.
Walau pun berbagai keamanan telah ditingkatkan, namun jika ada saja beberapa orang yang tidak mengindahkannya korban-korban selanjutnya akan tetap ada. Agar berkurangnya kejadian ini, bagi penumpang wanita diharapkan bisa lebih mewaspadai diri. Bahkan banya tips-tips aman bagi kaum hawa.
Berikut ini adalah tips aman naik taksi bagi wanita dari Polda Metro Jaya:
1.      Pilihlan perusahaan taksi yang kredibel dan dapat dipercaya.
2.      Agar lebih aman, diimbau untuk memesan taksi via telepon melalui operator perusahaan taksi tersebut. Hal ini agar perusahaan taksi itu bisa mencatat dengan jelas identitas si pemesan maupun sopir yang akan menjalankan taksi tersebut.
3.      Bila terpaksa menyetop langsung di jalan, pastikan menunggu di tempat yang aman. Perhatikan dengan seksama logo perusahaan taksi sehingga tidak terkecoh dengan warna taksi.
4.      Pastikan mencatat data-data taksi seperti pelat nomor kendaraan, nomor pintu dan nama taksi serta sopirnya. Informasikan lebih dulu data-data tersebut ke keluarga atau teman terdekat.
5.       Hindari tertidur di dalam taksi dan telepon keluarga atau orang terdekat Anda untuk menginformasikan identitas taksi dan pengemudinya dengan suara keras dan bisa didengar sopir. Hal ini untuk mengurungkan niat jahat pengemudi.
6.      Setelah masuk ke dalam taksi, periksa foto sopir yang tertera pada tanda pengenal dengan wajah sopir itu sendiri. Bila dimungkinkan, cek seragam sopir taksi tersebut. Catatlah nomor Kartu Tanda Pengemudi. Karena bisa saja identitas sopir berbeda dengan pengemudi aslinya. Ini artinya taksi itu dikemudikan oleh sopir tembak.
7.      Bila sopir tiba-tiba menepikan taksinya dengan tiba-tiba, tegur dan laranglah sopir itu. Kalau alasannya bannya kempes mintalah menepi di tempat yang ramai.
8.      Apabila sopir taksi berhenti mendadak, penumpang harus segera keluar dari taksi, jangan pernah berada di dalam taksi pada saat berhenti, baik dengan alasan ban bocor atau alasan lainnya. Biasanya sopir taksi bekerja sama dengan komplotannya yang berada di belakang. Dalam waktu singkat, komplotannya langsung masuk taksi dan menodong korban.
9.      Perhatikan reaksi sopir melalui spion. Jika terlalu sering melihat spion, Anda patut curigai karena bisa saja sopir tersebut berniat jahat.
10.  Jika Anda menjadi korban kejahatan, hubungi call center polisi di 112 atau kirim pesan singkat ke 1717.
11.  Sebaiknya meminta sopir untuk membuka bagasi belakang terlebih dahulu. Perhatikan apa yang ada di dalam bagasi tersebut. Karena salah satu modus perampokan adalah dengan bersembunyi di dalam bagasi taksi.
12.  Jangan menggunakan taksi yang berkaca gelap dan jangan menggunakan taksi yang nopolnya dilumuri cat gemuk (oli).

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 22. 2009. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Tips Aman Naik Taksi Bagi Wanita (news.detik.com)
  

Lampiran 1
Hasil diskusi

Pelayanan taksi di Indonesia khususnya di kota Padang, mendapatkan penilaian kurang baik dalam pelayanannya. Namun dalam regulasinya, taksi di kota Padang mengalami peningkatan cukup baik. Namun sebaik apa pun regulasinya, jika pelayanan yang diberikan kurang baik tidak akan berdampak memuaskan pada penumpang.
Kota Padang sendiri memiliki pertaksian yang berada pada tingkat Legalisasi dan Konsolidasi. Pada tahap ini, taksi-taksi gelap tersebut sudah lebih baik kondisinya, karena sudah memiliki bentuk perusahaan yang jelas, lebih resonsif terhadap regulasi, SPM terpenuhi, sehingga kondisi keamanan dan keselamatan lebih terjamin.
Lain halnya di negara besar seperti Jepang yang memiliki tarif tinggi namun menutupinya dengan tingkat kualitas yang tinggi. Seperti kenyamanan saat menggunakannya, ketepatan waktu saat tiba di tujuannya, pelayanan sistem buka tutup pintu yang membuat penumpang layaknya seorang raja.

Kesimpulan, angkutanmu cermin negaramu. Jika sistem perangkutan dari negara itu kurang baik, maka mencerminkan sifat negaranya yang masih belum bisa dikatakan baik secara sistemnya. Jika sistem perangkutan bisa berubah sedikit lebih baik, maka perubahan pada negara kita bisa menuju ke yang lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar